“Gooallll !!!!, Jordan Henderson’s magnificent goal !!!”. Setidaknya seperti itulah kira-kira
komentar yang saya dengar dari komentator via streaming saat nonton bareng
Liverpool vs Man. City 1 Maret 2015 lalu. Gol pembuka yang cukup mengejutkan
Anfield saat itu, sepakan curling yang indah nan terukur menghujam gawang yang
dikawal oleh Joe Hart, yang notabene adalah kiper nomor wahid di Timnas Inggris
saat ini. Gol pembuka yang begitu sangat spesial bagi publik Anfield dan para
pecinta Liverpool di seluruh dunia. Bisa anda bayangkan euforia Anfield Stadium
saat itu, bahkan kami yang hanya nonton bareng via streaming di salah satu
tempat futsal di Bekasi saja merasakan kegembiraan yang luar biasa bukan main
rasanya. Gol yang luar biasa juga pastinya untuk seorang Henderson, melawan
salah satu rival Liverpool, dan mencetak gol dengan ban kapten yang disematkan
di lengannya pasti luar biasa rasanya. Ya, Henderson mengkapteni Liverpool saat
itu, bahkan dia sudah resmi ditunjuk menjadi wakil kapten Liverpool sebelum EPL
musim 2014-2015 dimulai menggantikan Daniel Agger yang hengkang diawal musim.
Tidak banyak yang menyangka jika pemuda yang lahir di Sunderland pada 17 Juni
1990 ini menjadi salah satu pemain yang diandalkan lini tengah Liverpool saat
ini, bahkan menjadi wakil dari seorang Steven Gerrard, sang legenda Liverpool.
Didatangkan dari Sunderland 8 Juni 2011 silam, Henderson
langsung memakai nomor punggung 14 yang sebelumnya dipakai oleh Milan
Jovanovic, dan nomor punggung yang pernah dipakai oleh pemain yang dinilai sebagai
teman duet terbaik Steven Gerrard di lini tengah Liverpool, Xabi Alonso.
Ekspektasi yang tinggi pun hinggap dipundaknya saat itu. Namun awal karir yang
berat dirasakan pemuda ini, mulai dari pendapat orang-orang yang menilai harga
transfernya terlalu mahal untuk pemuda 21 tahun saat itu, performa yang jauh
dari harapan, dan lainnya. Ferguson yang sempat meminatinya saat masih di
Sunderland pun mengurungkan niatnya. Ferguson menilai gaya berlari Hendo
(sapaan Henderson) akan menimbulkan banyak masalah cedera baginya di masa
depan. Bahkan Henderson pun dibukakan pintu keluar dari Anfield saat Brendan
Rodger mengambil alih kursi kepelatihan Liverpool. Namun semua itu tak
menyurutkan semangat Henderson untuk membuktikan dirinya, membuktikan bahwa ia
layak berada di salah satu klub tersukses di Liga Inggris dan layak memakai
nomor punggung 14 peninggalan seorang Xabi Alonso.
Gaya bermain tanpa kenal lelah, mengkreasikan serangan, dan
membantu pertahanan menjadi ciri yang ditunjukkan Henderson di lapangan.
Kemampuannya sebagai Box to Box Midfielder (pemain tengah
yang berperan untuk melakukan skema serangan sekaligus membantu pertahanan)
benar-benar menjadi roh lini tengah Liverpool. Bermain 37 kali, 36 kali menjadi
starting line up, 1 kali masuk sebagai pemain pengganti, dan tak pernah
sekalipun digantikan selama musim 2014-2015 sudah menjadi gambaran betapa pentingnya
sosok Henderson bagi Liverpool. Bermain menjadi starter 36 kali dan tak pernah
digantikan oleh pemain pengganti, gambaran yang sangat jelas bahwa Henderson
memiliki stamina yang sangat baik meskipun bermain penuh determinasi selama 90
menit. Kemampuannya dalam membantu dan mengkreasikan serangan Liverpool terlihat
dari 6 gol, 9 asisst, dan 57 key pass yang dibuatnya selama musim 2014-2015.
Angka statistik yang menunjukkan bahwa Henderson benar-benar
menjadi nafas lini tengah Liverpool saat ini, dan statistik yang berlawanan
ketika musim pertamanya di Liverpool, tercatat 37 kali bermain tetapi hanya
mencatatkan 2 gol dan 2 asisst. Meski piawai dalam menyerang, Henderson juga
memiliki kemampuan bertahan yang cukup tangguh. Tercatat selama musim 2014-2015,
Henderson melakukan 71 kali clearance, 32 kali intercept, dan 7 kali blocking.
Peran yang sungguh luar biasa bagi lini tengah Liverpool di musim 2014-2015.
Henderson tak hanya berkontribusi luar biasa bagi lini
serang, tetapi dia juga berkontribusi besar saat Liverpool dalam kondisi
bertahan. Peran Box to Box Midfielder pun berhasil ia jalankan dengan sangat
baik. Musim yang telah menjawab berbagai
kritikan tentang dirinya diawal karir kepindahannya ke Liverpool. Usaha dan
kerja keras yang membuahkan hasil bagi Henderson, yang ingin membuktikan bahwa
dia pantas bagi Liverpool. Kini Henderson pun sudah menjadi salah satu pilar
lini tengah dari Timnas Inggris. Bahkan ia tampil bersama Timnas Inggris di
Piala Dunia 2014 lalu.
Musim 2015-2016 memang belum bergulir, tetapi fans Liverpool
tentu sudah tau bahwa musim depan Kapten kebanggaan mereka, Steven Gerrard
sudah tak lagi bersama mereka. Gerrard memutuskan untuk tidak memperpanjang
kontraknya bersama Liverpool dan memilih untuk bergabung dengan LA Galaxy di
MLS musim depan. Teka-teki tentang siapa pengganti Gerrard di lini tengah
Liverpool, sekaligus menjadi Kapten tim sepertinya mulai menemukan titik
terang. Brendan Rodgers yang bahkan sudah mempercayakannya menjadi wakil dari
Steven Gerrard menggantikan Daniel Agger yang hengkang diawal musim, performa
yang ditunjukkannya bagi lini tengah Liverpool di musim 2014-2015 sekaligus
musim perdananya sebagai wakil kapten, bahkan Brendan Rodgers mengatakan, “Henderson
adalah pemuda yang fantastis, ketika Steve (Steven Gerrard) tidak ada di
lapangan, ia adalah pemimpin yang nyata bagi kami, tidak ada keraguan bahwa dia
bisa menjadi kapten Liverpool”. Kini Henderson sudah memiliki prospek
karir yang cerah di Liverpool, bahkan banyak yang menilai bahwa dialah “Pengganti
Sang Legenda”. Kini yang perlu dia lakukan hanyalah bermain sebaik
mungkin, mempertahankan dan meningkatkan peformanya, maka bukan tidak mungkin
bahwa Henderson benar-benar jawaban dari hengkangnya sosok Steven Gerrard musim
depan, sebagai kapten atau bahkan mungkin sebagai calon legenda berikutnya.
Twitter penulis : @putraworld
0 comments:
Post a Comment