Musim 2014/2015 memang sudah berakhir, meski mengalami musim
yang hampir fantastis (hampir juara) di 2013-2014, namun nyatanya Liverpool
harus gigit jari di musim 2014/2015. Gelontoran dana yang berlimpah, belanja
pemain yang banyak namun terkesan hanya menghambur-hamburkan uang, ditambah
lagi dilepasnya beberapa pemain inti sepeti Daniel Agger dan Luis Suarez tentu
semakin menambah derita bagi Liverpool yang nyatanya hanya mampu finish
diposisi 6 hasil dari 18 kemenangan, 8 seri, dan 12 kekalahan. Padahal dimusim
sebelumnya, mereka adalah kandidat terkuat juara, sebelum akhirnya tergelincir
diakhir musim dan merelakan piala jatuh ketangan Manchester City. Seperti tidak
ingin jatuh ke lubang yang sama, Rodgers kini lebih bijak dalam hal belanja
pemain (setidaknya sampai saat ini), langkah besar juga diambil dengan memecat
beberapa staff kepelatihan diantaranya sang asisten, Collin Pascoe. Sampai
artikel ini dibuat, Liverpool sudah mendatangkan total 6 pemain, diantaranya
James Milner, Danny Ings, Adam Bogdan, Joe Gomez, Roberto Firmino, dan
Nathaniel Clyne. Dari sejumlah pemain tersebut, saya akan coba menggambarkan
apa yang (mungkin) seharusnya Rodgers lakukan.
Sebelum saya melanjutkan, saya akan mengingatkan bahwa apa
yang saya tulis hanya sebuah prediksi dari seorang fans yang ingin klub
kesayangannya jadi lebih baik. Soal benar atau tepatnya, kembali kita serahkan
kepada Rodgers :D
Pakem 3 bek yang musim kemarin kerap kali diperagakan
Rodgers sepertinya masih memiliki kelemahan, bahkan terlihat jelas saat
kekalahan melawan MU di Anfield. Walau mungkin hal tersebut tak lepas dari
kartu merah gerrard yang super cepat diawal babak kedua, namun Liverpool tetap
kalah dari segi taktik dan formasi (setidaknya itu pendapat saya).
Setidaknya dengan skuad yang dimiliki sekarang,
Rodgers kemungkinan dan memungkinkan untuk memakai pattern 4 bek sejajar,
dengan full back yang diplot tidak hanya bertahan tetapi juga membantu serangan
dengan overlap. Lalu dengan 3 pemain tengah dengan 3 tipe yang berbeda pula. Tipe pertama yaitu pemain yang mampu membaca aliran serangan lawan, memutus
operan lawan, dan memfilter serangan lawan sejak dari lini tengah, mengatur
ritme dan tempo pertandingan, serta melihat celah operan.Tipe yang kedua adalah
pemain yang memiliki mobilitas dan daya jelajah yang tinggi, memiliki pembacaan
situasi yang baik, mampu bertahan tetapi juga mampu membantu penyerangan, dan
memiliki stamina serta endurance yang baik karena tugasnya adalah sebagai
penyambung lini tengah dan depan. Tipe yang terakhir adalah pemain tipikal
nomor 10, seorang kreator, game maker, memiliki kreatifitas tinggi, killer
pass, dan long shoot yang baik ketika dibutuhkan, mampu membaca situasi, dan
tahu kapan harus melakukan sesuatu. Dan 3 pemain depan dengan kemampuan
finishing dan akurasi umpan yang sama baiknya, juga kemampuan control dan
pembacaan situasi. Kira-kira gambaran formasinya seperti gambar berikut.
Berdasarkan formasi diatas, saya akan mencoba menggambarkan
pemain serta posisi dan fungsinya masing-masing, serta skema yang memungkinkan
untuk dilakukan. Mari sejenak kita simak, jangan lupa siapkan kopinya hehehehe.
Goal Keeper
Musim kemarin praktis menjadi milik simon mignolet.
Meski memiliki seorang Brad Jones sebagai pelapis, namun Rodgers tetap
mempercayakan posisi kiper utama kepada Mignolet. Pertimbangan kualitas yang
agaknya sedikit jauh menjadi pertimbangan Rodgers untuk mempercayakan si nomor
1 kepada Mignolet. “Beda dulu, beda
sekarang”, setidaknya itu ungkapan yang tepat untuk menggambarkan posisi
Mignolet sekarang. Kehadiran Adam Bogdan tentu menjadi pilihan yang cukup
realistis bagi Rodgers untuk melakukan rotasi. Terlebih lagi penampilan Adam
Bogdan musim lalu bersama Bolton cukup menjanjikan. Bogdan bahkan sudah
mengatakan bahwa dia akan berusaha untuk mendapatkan posisi sebagai kiper utama
Liverpool. Sebuah sinyal bagi Mignolet untuk berhati-hati, jika kehilangan konsistensi
bukan tidak mungkin posisinya akan digantikan oleh Bogdan.
Defender
Saya akan bahas posisi 2 central defender terlebih
dahulu. Dengan pola permainan pass and
move, Rodgers harus memiliki seorang central defender yang mampu mengontrol
permainan mulai dari garis pertahanan, piawai melepaskan umpan jauh maupun
umpan terobosan. Sebenarnya yang terbaik mengisi pos ini adalah seorang Daniel
Agger. Agger mampu mengalirkan dan mengontrol permainan dari lini pertahanan.
Tapi lupakan sang mantan karena dia sudah tidak disini lagi :D
Dari skuad yang
ada saat ini, setidaknya Sakho bisa mengisi pos ini. Sakho memiliki keeping ball yang cukup baik dan cukup
tenang ketika mengontrol permainan dari lini belakang. Satu yang menarik
perhatian saya adalah pembelian seorang Joe Gomez. Nyaris tidak ada yang pernah
mendengar namanya sebelum bergabung dengan Liverpool. Tetapi bagian yang
menarik adalah statistiknya. Gomez memiliki statistik passing complete 69% dari 21 kali penampilannya bersama Charlton
musim lalu. Dan bagian paling menarik adalah 73% dari total passingnya atau
sekitar 489 kali adalah forward passing.
Bisa diartikan bahwa Gomez punya kemampuan passing yang cukup baik untuk ukuran
pemain belakang. Mungkin ini alasan Rodgers merekrutnya, untuk melengkapi puzzle
yang hilang dari kepergian Daniel Agger (mungkin, karena saya pun belum pernah
melihat langsung permainan Gomez).
Berikutnya adalah Martin Skrtel, Skrtel akan
memastikan 1 tempat utama disini. Kepiawaiannya menjadi seorang stopper sangat dibutuhkan Liverpool
musim depan, dengan permainan konsisten saya yakin Skrtel akan memastikan 1
tempat disini.
Beralih ke dua full
back, sisi kanan kemungkinan besar akan diisi oleh Clyne. Performanya
bersama Southampton musim lalu menjadi jaminan bahwa Clyne akan menjadi
kandidat terkuat disisi kanan pertahanan Liverpool. Terlebih lagi kepergian
Yang Mulia Glen Johnson yang kontraknya tidak diperpanjang semakin menasbihkan Clyne
menjadi pilihan utama Rodgers musim depan.
Lalu disisi kiri kemungkinan akan diisi oleh Alberto Moreno.
Penampilan perdana Moreno bagi Liverpool musim lalu saya rasa cukup baik. Meski
saya melihat Flannagan lebih baik saat mengisi pos ini, namun cedera panjangnya
membuat Rodgers harus berpikir cepat. Dan saya rasa Moreno pantas mengisi
posisi ini (setidaknya selama Flannagan masih cedera).
Midfielder
Disinilah pusat, inti, dan otak dari permainan
Liverpool. Seperti yang saya jelaskan diatas, bahwa dibutuhkan 3 tipe gelandang
untuk lini tengah Liverpool. Tipe pertama yaitu pemain yang mampu membaca aliran
serangan lawan, memutus operan lawan, dan memfilter serangan lawan sejak dari
lini tengah, mengatur ritme dan tempo pertandingan, serta melihat celah operan.
Saya akan memilih Lucas ada diposisi ini. Lucas piawai dalam membaca dan
memutus serangan lawan. Dan beruntunglah Liverpool karena mimiliki 2 nama yang
sama baiknya diposisi ini, Lucas dan Emre Can. Inilah posisi asli Can (bukan centre back hehehe). Can punya kemampuan
Aerial Duel, Passing, dan Reading the game
yang cukup baik, terlihat peran
sentralnya di timnas Jerman U-21, ketika Can dimainkan diposisi aslinya (bukan centre back hehehe).
Tipe yang kedua adalah pemain yang memiliki mobilitas
dan daya jelajah yang tinggi, memiliki pembacaan situasi yang baik, mampu
bertahan tetapi juga mampu membantu penyerangan, dan memiliki stamina serta
endurance yang baik karena tugasnya adalah sebagai penyambung lini tengah dan
depan. Tidak diragukan lagi dari penjelasan tersebut pastilah mengerucut kepada
satu nama, Jordan Henderson. Kontribusinya bagi lini serang dan pertahanan
Liverpool sangat besar, stamina serta ketahanannya tidak diragukan lagi meski
harus bermain 90 menit. Wajar jika para kopites memberikannya julukan The Engine, karena memang seperti itulah
peran Henderson di lini tengah Liverpool. Wajar jika akhirnya ia didaulat oleh Rodgers sebagai pemegang ban kapten Liverpool sepeninggal Gerrard. Saya sudah pernah menulis
kontribusinya dalam artikel “Pengganti Sang Legenda”.
Tipe yang terakhir adalah pemain tipikal nomor 10,
seorang kreator, game maker, memiliki kreatifitas tinggi, killer pass, dan long
shoot yang baik ketika dibutuhkan, mampu membaca situasi, dan tahu kapan harus
melakukan sesuatu. Saya rasa nama James Milner cocok berada diposisi ini.
Kenapa bukan Coutinho ??? tenang, Coutinho punya perannya sendiri nanti J. Milner punya statistik cukup bagus dalam hal ini.
Pola permainan City yang menggunakan operan-operan pendek, sepertinya akan
memudahkan Milner untuk berkontribusi di Liverpool musim depan. Total dari 32
penampilannya bersama City musim lalu, Milner telah mencatatkan 5 gol dan 7
assist, dengan akurasi umpan rata-rata 79%, dan 45 key pass. Statistik yang
cukup bagus, mengingat Milner lebih sering tampil dari bangku cadangan
ketimbang sebagai starting line up.
Yang menarik dari Milner adalah kemampuannya bermain di segala posisi di lini
tengah, sebuah opsi yang sangat baik bagi Rodgers musim depan. Milner juga
memiliki kemampuan passing yang bagus, kemampuan long shoot yang cukup akurat, dan mumpuni dalam melakukan set pieces.
Forward
Dibagian ini, saya akan coba membagi forward menjadi 2 tipe. Tipe pertama
adalah trequartista. Secara bahasa trequartista berarti tiga perempat.
Maksudnya adalah posisi pemain yang berada di tiga perempat lapangan dari garis
gawang lawan. Trequartista sendiri
bukan seorang penyerang, bukan juga seorang gelandang, tetapi ia adalah
keduanya. Seorang trequartista memiliki
kemampuan pengendalian permainan sebaik playmaker, dribbling dan pergerakan
tanpa bola yang sebaik deeplying forward,
datang dari second line bagaikan inside forward, bahkan mempunyai
finishing sebaik target man. Intinya trequartista adalah seorang pemain
dengan tingkat kejeniusan diatas rata-rata, yang memiliki kemampuan drible,
passing, off the ball, dan finishing yang sama baiknya.
Meski terlihat trequartista seperti menjemput bola,
namun sebenarnya ia menunggu di tiga perempat lapangan untuk memulai
kejeniusannya dari sana. Seorang trequartista
tidak akan menahan bola dan menunggu cover dari rekan setimnya, karena dia
memiliki kemampuan untuk duel satu lawan satu, melakukan operan ke rekan
strikernya atau mengeksekusi sendiri dan mengkonversikannya menjadi gol. Peran
ini sepenuhnya akan menjadi milik Coutinho. Bisa dipastikan bahwa apa yang saya
jabarkan diatas benar-benar cerminan dari diri Coutinho. Coutinho punya
kemampuan sebagai playmaker, dribbling dan pergerakan tanpa bola yang bisa saya
katakan diatas rata-rata, dan memiliki akurasi shooting yang cukup baik. Satu
orang lagi yang bisa bermain diposisi ini adalah Roberto Firmino. Berkah
tersendiri bagi Liverpool karena mendapatkan seorang Firmino. Duet Firmino dan
Coutinho bisa menjadi senjata mematikan bagi Liverpool, terlebih lagi keduanya
dari Negara yang sama yaitu Brazil, dan pada gelaran Copa America lalu mereka
pun bermain bersama, sehingga sudah cukup terjalin chemistry yang baik antara Firmino dan Coutinho. Seperti yang
sering saya katakan, kini Liverpool seperti memiliki duet Tsubasa dan Misaki di
lini depan.
Rodgers kemungkinan akan memastikan 1 nama diposisi
ujung tombak Liverpool, Daniel Sturridge. Kemampuan Stu dalam hal finishing dan
pergerakan memang sudah tidak diragukan. Duetnya bersama Suarez di musim
2013-2014 menjadi bukti sahih bahwa Stu adalah penyerang tajam. Namun saying
Stu kerap kali diterpa cedera. Bahkan kemungkinan besar ia akan absen diawal
musim akibat cedera, dan kemungkinan baru bisa memperkuat Liverpool pada bulan
September 2015. Kekosongan posisi Stu kemungkinan akan diisi oleh Origi atau
Ings. Kedua pemain ini punya cara bermain yang mirip dengan Stu, tidak malas
bergerak, pergerakan tanpa bola yang baik, dan finishing yang cukup baik.
Kelebihan dari Origi dan Ings adalah konversi gol mereka antara kaki kanan dan
kiri hampir sama. Bisa dikatakan bahwa Origi dan Ings punya kemampuan kaki
kanan dan kiri yang sama baiknya, sehingga memperbesar kemungkinan untuk
melakukan shooting baik dari sisi kanan, tengah, maupun kiri. Tercatat di musim
2014-2015, Ings mencetak 4 gol dengan kaki kanan, dan 3 gol dengan kaki kiri
dari total 11 gol yang ia lesakkan. Sedangkan Origi mencetak 4 gol dengan kaki
kanan, dan 3 gol dengan kaki kiri dari total 8 gol yang ia lesakkan. Meski
memiliki jumlah gol yang sama dengan kedua kakinya, namun Ings punya kelebihan
dalam heading. Tercatat 4 gol Ings
lahir dari sundulan kepalanya, sedangkan Origi hanya 1 gol. Ditambah lagi Ings
sudah berpengalaman merasakan atmosfir Liga Inggris. Sehingga saya lebih
memilih Ings untuk mengisi pos yang ditinggalkan Sturridge.
Dari hasil analisa di atas, kemungkinan formasi Liverpool untuk musim 2015/2016 adalah sebagai berikut.
Sekali lagi saya katakan ini hanyalah analisa. Seluruh taktik
dan strategi adalah mutlak keputusan Rodgers. Tetapi untuk saat ini, menurut
saya inilah yang terbaik bagi Liverpool.
Penulis :
Putra Nugraha
Twitter
: @putraworld